Pelatihan Komunikasi Efektif Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat

Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi. proses komunikasi efektif artinya proses dimana komunikator dan komunikan saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan.

 

Komunikasi efektif juga merupakan dasar untuk memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga agar mereka memahami kondisi kesehatannya sehingga pasien berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan tentang asuhannya.

 

Komunikasi yang efektif menggabungkan satu set keterampilan termasuk komunikasi nonverbal, keterampilan mendengarkan, mengelola stres pada saat itu, kemampuan untuk berkomunikasi tegas, dan kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi sendiri dengan orang-orang yang sedang diajak untuk berkomunikasi. Komunikasi yang efektif adalah alat yang membantu memperdalam hubungan dengan orang lain dan meningkatkan kerja sama tim, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah.

 

Kurangnya komunikasi menciptakan situasi di mana kesalahan medis dapat terjadi. Kesalahan ini memiliki potensi untuk menyebabkan cedera parah atau kematian pasien yang tidak terduga. Kesalahan medis, terutama yang disebabkan oleh kegagalan untuk berkomunikasi, adalah masalah meresap dalam organisasi perawatan kesehatan saat ini.

 

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan tanggal 1 Maret 2012, bahwa terjadi perubahan paradigma standar akreditasi yang diaplikasikan pada pelayanan yang berfokus paa pasien. Untuk itu patient safety menjadi standar utama dimana salah satu standar keselamatan yang harus diterapkan oleh rumah sakit adalah “komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.” Oleh karena itu, tidak dapat dihindari bahwa komunikasi merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh petugas di rumah sakit. Perlu upaya nyata dalam meningkatkan kemampuan tiap pegawai dalam berkomunikasi. Dengan program pelatihan ini maka diharapkan akan memberikan arah dan perbaikan yang signifikan kepada petugas kesehatan agar lebih terampil dalam berkomunikasi.

 

Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif merupakan Sasaran yang kedua dari 6 (enam) Sasaran Keselamatan Pasien.Didalam sebuah Rumah Sakit terdiri dari berbagai profesi; yaitu Medik (Dokter Umum, Dokter Spesialis), Keperawatan (Perawat Klinik, Bidan) dan Profesi Lainnya (Farmasi, Analis, Radiografer, dll.) yang memilki kebiasaan dan latar belakang masing masing profesinya.

 

Namun untuk bekerja dalam melayani kebutuhan pasien dengan prinsip “patient centre care”, masing masing profesi tidak bisa bekerja sendiri sendiri, tetapi harus menjadi sebuah tim yang solid, kompak, serta bekerjasama.

 

Memberikan asuhan pasien merupakan upaya yang kompleks dan sangat bergantung pada komunikasi dari informasi. Komunikasi tersebut adalah kepada dan dengan komunitas, pasien dan keluarganya, serta antarstaf klinis, terutama Profesional Pemberi Asuhan (PPA). Kegagalan dalam berkomunikasi merupakan salah satu akar masalah yang paling sering menyebabkan insiden keselamatan pasien. Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan/komunikator, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima pesan/komunikan, dan tidak ada hambatan untuk hal itu.

 

Program pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan sekaligus edukasi pentingnya komunikasi yang efektif kepada seluruh petugas kesehatan di rumah sakit, sehingga setelah menyelesaikan program ini peserta di harapkan mampu:

1. Memahami kebijakan & pedoman pemberian edukasi.

2. Mengenali karakter dasar komunikasi diri sendiri serta kecenderungannya dalam berkomunikasi

3. Mengenali karakter komunikasi pasien dan keluarganya untuk memberikan edukasi kesehatan secara efektif.

4. Mengajak pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi dalam memberikan keputusan perawatan dan proses penyembuhan.

5. Mencetak para petugas rumah sakit agar mampu menjadi health educator

6. Berkomunikasi dengan DPJP secara lebih efektif, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan dapat di pahami.

 

Mengantisipasi tuntutan tersebut Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat mengadakan program pelatihan Komunikasi Efektif bagi pegawai Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat untuk meningkatkan pemahamam tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan yang profesional.

 

Kegiatan Pelatihan Komunikasi Efektif ini dilaksanakan pada hari Kamis 13 April 2023 di Ruang Aula Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat, yang diikuti oleh 40 peserta. Peserta dalam pelatihan ini terdiri dari pegawai Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat yaitu perwakilan perawat, apoteker, instalasi gizi, dan juga petugas laboratorium. Kegiatan ini dibuka oleh bapak Ns. Tarsisius, S.Kep., MM Selaku Wakil Direktur II Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat. Narasumber Kegiatan Pelatihan Komunikasi Efektif ini adalah Helvina Sianipar, SKM., M.Kes.

 

Tentunya setelah dilakukan Pelatihan Komunikasi Efektif ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas mutu pelayanan keperawatan dan kesehatan terhadap pasien, keluarga, dan petugas kesehatan serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi petugas atau pegawai Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat tentang tugas tugasnya yang berhubungan asuhan dan pelayanan prima terhadap pasien dan keluarga.

14 April 2023